dich liebe dich

Senin, Juni 21

JEPANG


JEPANG

1. KEADAAN GEOGRAFI NEGARA JEPANG

Diantara Negara-negara di Asia, Jepang adalah satu-satunya Negara industry yang paling penting. Kebangkitannya dimulai sejak kedatangan bangsa eropa pada abad pertengahan. Jepang adalah Negara yang tua dan berkebudayaan tinggi sejak ribuan tahun yang lalu. Negeri ini yang mendapat julukannegeri matahari terbit”, bahkan juga dijuluki sebagainegeri dewa”, diperintah oleh seorang kaisar dan keturunannya. Meskipun demikian negeri ini dalam periode yang singkat telah menjadi negara maju dan modern, bahkan sejak kekalahannya dari sekutu pada perang dunia II, sehingga harus melepaskan Negara jajahannya (hasil dari politik expansinya). Jepang adalah Negara kepulauan dengan jumlah pulau tidak kurang dari 3000 buah besar kecil. Yang terbesar hanyalah 4 buah pulau, yaitu: Hokkaido, Honshu, Shikoku dan Kyushu. Luasnya hanya 230.948 km2.

2. LETAK, LUAS DAN BATAS

Berdasarkan letak astronomis Jepang terletak di antara garis lintang 300-500 LU dan antara 1290-1470 BT. Terdiri atas ribuan (3000 buah) pulau besar kecil, luasnya mencapai ± 372.000 km2, hampir 3X luas pulau Jawa. Secara geologis kepulauan Jepang termasuk pulau samudra, merupakan bagian dari rangkaian pegunungan Pasifik. Daerahnya termasuk labil, sering terjadi gempa bumi. Seluruh kepulauan Jepang berada/dikelilingi laut Jepang. Di timur berbatasan dengan Pasifik, di selatan dengan Laut Cina Selatan, di utara dengan Laut Okchotsk, di sebelah barat dengan perairan Korea dan Cina.

3. KEADAAN IKLIM

Secara astronomis (letak lintang), iklim Jepang termasuk iklim sedang (subtropik). Akan tetapi karena pengaruh lain, yaitu Bentuk wilayah kepulauan, adanya arus panas dan arus dingin (Kuroshio dan Oyashio) dan angin musim. Maka iklimnya agak berbeda dengan Negara lain yang terletak pada garis lintang yang sama. Pada musim Winter misalnya, suhu di Jepang terutama di utara sangat dingin. Curah hujan di bagian barat agak kurang bila dibandingkan dengan bagian timur. Inipun akibat dari pengaruh relief (pegunungan). Pada musim Winter angin Muson Barat Barat Laut bertiup. Angin ini berasal dari daratan Asia. Selain dingin angin ini kering. Bagian selatan keadaan iklimnya agak berbeda dengan di utara, daerah ini beriklim humid subtropika.

4. KEADAAN RELIEF

± ¾ wilayah Jepang berupa pegunungan dan disana sini terdapat gunung api. Letaknya hampir di tengah-tengah setiap pulau. Diperkirakan ada 200 buah gunung api, 30 diantaranya masih aktif. Fujiyama merupakan gunung tertinggi (± 3776 m), yang dianggap keramat, puncaknya selalu diselimuti salju, sekarang sedang dalam keadaan istirahat. Dataran rendah yang merupakan bagian sempit saja dari wilayah ini, terdapat di tepi pantai. Meskipun demikian penduduk Jepang memanfaatkannya seefisien mungkin, untuk usaha pertanian, pemukuman, perindustriaan dan lain-lain. Usaha pertanian maju berkat usaha intensifikasi. Pengairan diperoleh dengan jaringan irigasi modern, yang sumber airnya diperoleh dari air sungai.

Sungai di Jepang pendek-pendek,namun alirannya deras, yang memungkinkan dijadikan sumber tenaga listrik (mikro hidro). Tenaga listrik inilah yang kemudian menjadi modal dalam perindustrian Jepang. Di Jepang juga terdapat beberapa buah danau. Diantaranya danau Biwa dekat Kyoto, danau Kawaguchi, Towada dan lain-lain. Garis pantai kepulauan Jepang amat panjang. Kalau di sambungkan satu sama lain, terentang hamper 27.000 km. Garis pantai yang panjang, ditambah dengan adanya teluk yang jauh menjorok ke pedalaman disertai panorama yang indah, menjadikan kawasan itu cantik molek dan mengundang para wisatawan. Di antara objek wisata laut yang terkenal ialah laut Setonai, yang terletak di pedalaman antara pulau Honsyu, Kyushu dan Shikoku. Selain dimanfaatkan untuk pariwisata penduduk sekitarnya melakukan aktivitas perikanan sejak dahulu.

5. VEGETASI

Walaupun Jepang penduduknya banyak, Negara ini berhasil dalam perencanaan tata-ruangnya. Kawasan hutannya menutupi hampir seluruh lereng gunung dan pegunungan. Karena keadaan iklimnya sebelah utara , tumbuhan alaminya terutama cemara, di bagian tengah hutan campuran dan selatan hutan musim. Hal ini sesuai iklimnya. Kawaasan hutan meliputi 60% dari seluruh wilayah, suatu luas hutan yang cukup fantastis, kalau dibandingkan dengan penduduk Jepang yang hamper 120 juta jiwa. Pengelolaan hutan yang disesuaikan dengan fungsinya sangat ketat. Kesadaran masyarakatnya sudah tinggi sekali. Factor lain yang memungkinkanutuhnyahutan di sana adalah, berkat kemajuan industry yang meninggikan taraf hidup dan daya beli. Dimana kebutuhan akan kayu dan energy dapat dipenuhi dari impor.

6. PENDUDUK

Jepang adalah salah satu Negara di dunia yang penduduknya banyak. Pada tahun 1983 penduduknya ±120 juta jiwa, diperkirakan kepadatan penduduknya 320 orang per km2 (kepadatan aritmetik = perbandingan antara luas wilayah dengan jumlah penduduk) sedangkan kepadatan penduduk agrarisnya yaitu perbandingan antara lahan pertanian dan jumlah penduduk mencapai 2200 orang/km2. Tingkat pertumbuhan penduduk rendah yaitu, 0,7%/tahun. Penduduk asli Jepang adalah bangsa Ainu yang kini masih terdapat di pulau Honshu dan Hokkaido. Kemudian bangsa Mongoloid masuk secara bertahap dan sekarang merupakan penduduk mayoritas, setelah mereka bercampur dengan pendatang lain yang termasuk ke dalam kelompok rasproto Melayu.

Pemusatan penduduk terdapat di dataran rendah. Bahkan berdasarkan catatan, 40% penduduk tinggal di wilayah yang luasnya kurang dari 1% dari seluruh wilayah Negara, misalnya Tokyo pada tahun 1970 sudah berpenduduk 12 juta jiwa. Dengan pesatnya industry dan kesempatan untuk memperoleh pendidikan di kota, maka terjadilah arus urbanisasi, yang membuat industry menjadi lautan manusia. Adapun kota-kota yang penduduknya lebih dari satu juta adalah Sapporo di Hokkaido; Sendai di Tohoku; Kawasaki, Saitama, Tokyo dan Yokohama di Kanto; Nagoya di Chubu; Osaka, Kyoto, dan Kobe di Kinki; Hiroshima di Chugoku; Dan Fukuoka di Kyushu. Pada awal abad ke-20 Jepang mengalami tekanan penduduk, yang lalu menjadikannya berpolitik expansionistis, dewasa ini kedua hal tadi tidak merupakan masalah lagi, berkat perubahan pola perekonomian dari agraris ke industry, maka tekanan penduduk yang mendorong expansi dapat teratasi. Juga berkat majunya pendidikan, kesadaran akan pentingnya program keluarga berencana yang menjadi bagian dari kehidupan penduduk.

7. MATA PENCAHARIAN

a. Sektor pertanian

Seperti Negara manapun di dunia, pertanian merupakan bidang usaha yang penting di Jepang, meskipun dewasa ini sector industry memegang peranan dalam menghasilkan devisa. Alam merupakan tantangan bagi penduduk Jepang dalam menyelenggarakan usaha pertanian. Pertama, lahannya sempit. Hanya 1/6 wilayah Jepang yang dapat dijadikan lahan pertanian. Demikian juga keadaan morfologinya yang bergunung-gunung, merupakan hambatan lain. Kedua hal tersebut telah mendorong untuk diterapkannya cara pertanian intensif, yang kemudian belakangan ini dilakukan pula secara mekanisasi. Usaha pertanian di Jepang memang patut menjadi contoh bagi Negara yang memiliki lahan terbatas. Sector pertanian melibatkan 13% penduduk. Hasil utama dari sector pertanian ini adalah :

* Tanaman pangan dengan hasilnya padi, yang ditanam dan tumbuh hamper di seluruh negeri (terutama di selatan), menyusul gandum, kacang-kacangan dan jagung. Hamper seluruh produksi tanaman pangan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Bahkan Jepang masih mengimpor dari negeri lain.

* Tanaman perdagangan, dengan hasil utamanya teh. Teh ini diusahakan / ditanam di lereng gunung. Hasilnya di ekspor. Teh Jepang berwarna hijau. Agak berbeda dengan hasil teh Indonesia dan srilangka yang berwarna hitam. Di samping teh dan tembakau, bit gula dan murbei merupakan tanaman perdagangan. Hasil pertanian lainnya adalah : apel, peer, jeruk manis, anggur dan kurma.

b. Sektor perikanan

Lahan di Jepang amat terbatas, padang rumput untuk usaha peternakan sulit di dapat. Untuk memenuhi akan kebutuhan protein hewani, maka perhatian dialihkan ke laut. Wilayah kepulauan, pertemuan arus panas dan dingin, serta keterbatasan lahan, merupakan factor pendorong usaha perikanan. Dengan dukungan bidang industry perkapalan, maka usaha perikanan Jepang sudah sedemikian majunya, baik yang menyangkut hasil, maupun teknologi penangkapan dan pengolahannya. Produksi ikan di Jepang ±7 juta ton/ tahun, yang merupakan salah satu produsen ikan terbesar di dunia. Demikian juga konsumsi ikan per kapita. Setiap orang Jepang rata-rata menghabiskan 40 kg ikan/tahun. Usaha perikanan di Jepang dewasa ini sudah merupakan suatu industry, yang didukung oleh factor :

* Alam : laut yang luas, adanya arus panas (Kuroshio) dan arus dingin (Oyashio) yang masing-masing berasal dari selatan dan utara. Padang rumput yang sempit, sehingga tidak mungkin adanya usaha peternakan secara besar-besaran. Pilihan jatuh ke laut. Fasilitas pelabuhan alam yang baik dan banyak berkat alam pantainya yang berteluk dalam.

* Budaya dan teknologi : kebutuhan akan protein hewani, industry perkapalan, teknologi penangkapan dan pengolahan. Dengan dukung teknologi, nelayan Jepang sanggup menjelajahi samudera sekitar kutub utara dan selatan, tidak hanya di sekitar pantai kepulauan saja.

Usaha perikanan laut, selain menghasilkan ikan tuna, ikan hiu, ikan halibut dan lain-lain, juga diperluas dengan pengambilan/pemeliharaan tiram mutiara, pengambilan dan pemeliharaan rumput laut untuk makanan dan industri. Pemeliharaan ikan air tawar pun maju pesat. Usaha ini dilakukan di kolam, di danau, di sungai dan sawah.

c. Pertambangan dan industry

Dilihat dari kebutuhan dalam negeri, Jepang termasuk Negara yang miskin akan barang tambang. Batu-bara, tembaga, bijih besi, timah, emas dan perak dihasilkan juga dari bumi Jepang, meskipun dalam jumlah yang kecil. Belerang (sulfur) banyak ditambang dan bahkan di ekspor. Sumber energy utama adalah air. Tidaklah berlebihan apabila Jepang dijuluki Negarabatu-bara putih”. Kebutuhan akan minyak bumi, gas alam amat bergantung kepada import dari Timur Tengah dan Indonesia. Dewasa ini minyak RRC sudah memasuki pasaran Jepang. Sumber energy lain yang dikembangkan di Jepang adalah tenaga surya. Tahun 1967 Jepang mendirikan stasiun tenaga nuklir di Tokaimura, sebagai jawaban atas makin mendesaknya kebutuhan akan tenaga listrik.

Industry di Jepang dimulai dari industry kerajinan rakyat (industry kerajinan tangan) ke industry ringan dan dewasa ini telah mencapai tahap industry modern bahkan ultra modern. Kedudukannya sekarang adalah nomer 2 sesudah Amerika Serikat. Ketergantungannya akan luar negeri untuk bahan baku industrinya, menempatkan dirinya sebagai pabrik. Disinilah letak perbedaan antara Jepang dengan Negara industry lainnya di dunia. Dewasa ini hampir tidak ada Negara di dunia yang tidak di banjiri produk Jepang. Mulai dari benda yang paling halus sampai pesawat dan kapal tanker di buat disana. Kalau kita telusuri hal manakah yang mendorong pesatnya industry di Jepang, maka dapat dikemukakan sebagai berikut :

* Mudahnya tenaga listrik di dapat. Ini berkat sungainya yang pendek tetapi deras (factor alam).

* Pada permulaan industry dikembangkan, di Jepang banyak terdapat tenaga kerja. Penduduk Jepang banyak. Di samping itu kaum wanita dan anak-anak pun ikut bekerja di pabrik. Dengan demikian maka tenaga kerja menjadi murah, ongkos produsi rendah, sehingg harga bisa bersaing.

* Orang Jepang terkenal dengan semangat dan kemauannya yang keras (ulet), suka bekerja keras (budaya).

* Jepang berdekatan dengan pasaran barang industrinya, yaitu Negara-negara Asia yang masih belum berkembang industrinya. Sebagian dari padanya, juga sebagai pensuplai kebutuhannya akan bahan-baku.

* Lingkungan alam pantainya yang sangat cocok untuk pelabuhan .

* Bantuan dari pemerintah berupa berbagai kemudahan, baik modal, tenaga ahli yang dididik di Negara yang sudah maju, misalnya Amerika Serikat.

Dari butir-butir yang dikemukakan di atas, yang paling menarik adalah semangat kerja keras. Serta kesadaran akan keterbatasan akan sumber daya alam. Mereka tidak terbius oleh budaya lama, yang selalu berorientasi ke masa lalu dan nenek moyang. Mereka sadar apa yang dimiliki sekarang tidaklah akan cukup untuk hari esok. Beberapa pusat industry di Jepang adalah sebagai berikut :

* Daerah industry Keihin di dataran Kwanto dengan kotanya Tokyo. Produksinya adalah berbagai mesin alat listrik, kendaraan bermotor, bahan kimia, besi baja kapal, barang optic dan hasil pengilangan minyak bumi.

* Daerah industry Hanshin dengan segitiga kota Osaka-Kobe-Kyoto, di dataran Kinki. Industry berat terdapat di kawasan ini di samping industry ringan : industry baja, galangan kapal, mesin kimia, alat listrik, mobil dan lain-lain. Osaka terkenal sejak dulu sebagai industry tekstil sedangkan Kyoto industri kerajinan tangan: tembikar, mainan, lak dan vernis juga sutera.

* Daerah industry Chukyo di dataran Nobi (teluk Ise). Dari kawasan industry ini dihasilkan tekstil, pesawat terbang, mesin tekstil, kendaraan bermotor, besi dan baja, keramik, mainan. Nagoya di kawasan ini menghasilkan pesawat terbang dan lokomotif. Hamamatsu, terkenal dengan industry alat musiknya.

* Kawasan industry Kitakyushu, di bagian utara pulau Kyushu. Di kawasan ini terdapat Nagasaki dengan industry galangan kapal.

Dari kegiatan industry Jepang dewasa ini menempati urutan sebagai berikut :

* Urutan pertama dalam industry perkapalan. Tanker raksasa yang dihasilkannya mondar-mandir antara Timur Tengah Jepang setiap waktu.

* Dalam hal baja mentah menempati urutan ke-3.

* Sebagai penghasil berbagai kendaraan bermotor, produksinya menguasai pasaran dunia bahkan sanggup bersaing dengan Negara industry serupa.

* Dalam hal alat-alat elektronik, Jepang jauh lebih meninggalkan Negara industry manapun dalam hal jumlahnya. Radio, TV, VCR, lemari es, mesin cuci, jam, kalkulator dan computer, beredar di pelosok dunia. Harga yang relative murah, desain yang memikat, memungkinkan untuk dimiliki oleh kalangan manapunn juga.

d. Perhubungan dan lalulintas

Untuk menunjang perekonomian negerinya, Jepang mengembangkan transportasi darat, laut dan udara. Lalu lintas laut merupakan konsekwensi dari wilayah yang berupa kepulauan. Keadaan pantainya memungkinkan untuk pelabuhan. Hubungan antarpulau, pelayaran samudra/internasional sangat berkembang pesat. Hubungan laut ini mengangkut berbagai komoditi ekspor dan import. Kapal tanker yang merupakan tangki terapung hilir mudik di perairan Jepang mengangkut minyak mentah untuk dikilang. Jalur perhubungan laut dan udara dari dan ke Jepang sangat ramai dan sibuk. Pelabuhan udara Narita dengan segala fasilitasnya menjadi gerbang Jepang untuk kedatangan para turis yang berasal dari luar negeri. Kepariwisataan di Jepang sangat digalakan. Hal ini untuk mendatangkan devisa. Di darat jalan-jalan raya dibuat. Di kota-kota besar selain menggunakan kendaraan mobil, juga kereta api merupakan sarana perhubungan yang cepat, sejalan dengan kesibukan kota itu sendiri.

8. Regionalisasi di Jepang

Jepang mempunyai kurang lebih 47 daerah perfektur / wilayah pemerintahan. Berdasarkan letak geografis dan latar belakang sejarahnya, daerah pemerintahan ini dikelompokkan menjadi 9 wilayah, yaitu; Hokkaido, Tohoku, Kanto, Chubu, Kinki, Chugoku, Shikoku, Kyushu dan Okinawa. Setiap wilayah mempunyai bahasa, adat dan keunikan budayanya masing-masing. Misalnya wilayah Kanto, yang termasuk didalamnya Tokyo dan wilayah Kansai, yang termasuk didalamnya Osaka, memperlihatkan perbedaan yang sangat kontras mulai dari soal makanan sampai dengan kesenian tradisionalnya. Orang-orang suka sekali membandingkan kedua daerah tersebut. Ibukotanya Tokyo tidak lagi disebut sebagai pusat kegiatan di jepang karena kota-kota lainpun berperan penuh sebagai pusat kegiatan politik, ekonomi dan budaya untuk daerah mereka masing-masing

9. Hubungan Dengan Indonesia

Dimulai dengan kenangan pahit dalam berhubungan dengan Jepang selama penjajahannya di Indonesia, dewasa ini di antara kedua Negara terjalin hubungan yang baik di segala bidang. Hubungan ekonomi di antara keduanya sangat penting. Pada tahun 1975 sebagai misal, 50% nilai ekspor Indonesia menuju Jepang, disamping 30% nilai import Indonesia berasal dari Jepang. Minyak, kayu, kopi, timah, tembaga dan lain-lain merupakan import Jepang ke Indonesia. Ekspor Jepang ke Indonesia adalah hasil industry berupa mesin-mesin, barang/komponen elektronik dan lain-lain. Bantuan dari Jepang terhadap pembangunan Indonesia cukup besar dan penting. Pembangunan proyek asahan sebagian dibiayai oleh Jepang. Di bidang pendidikan dan kebudayaan, Jepang memberi kesempatan kepada pemuda Indonesia untuk belajar lanjutan di Jepang. Tukar-menukar pelajar di antara kedua Negara sering dilakukan.